[KEGIATAN MAHASISWA_KKN PAPUA PART 2] PAK GURU KITORANG MAU BELAJAR!

Pak Guru, Sebelum pulang kitorang keluar kelas (pulang) jangan lupa kasih (kuis) perkalian dan Bahasa inggris e…” Kalimat tersebut mampu meluluhkan hati dan menambah semangat seorang guru untuk mengajar. Papua menyimpan ratusan bahkan ribuan semangat yang melekat pada siswa-siswi di sana. Segala keterbatasan tidak menurunkan semangat belajar anak-anak Papua.

Potret pendidikan di kabupaten Intan Jaya masih jauh dari kata baik terutama dari segi fasilitasnya. Ruang kelas kurang, buku pelajaran dan alat peraga pendidikan minim. Tenaga pendidik pun terbatas. Di lain sisi, masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya pendidikan yang tergambar dari meningkatnya angka melek huruf pada tahun 2011 sebesar 27,78% menjadi 28,8% dari jumlah penduduk di tahun 2013 (data BPS Papua ).

Foto Oleh: Dokumentasi Tim KKN-PPM UGM Unit PPA01 2016

Foto Oleh: Dokumentasi Tim KKN-PPM UGM Unit PPA01 2016[/caption]

Siswa di Intan Jaya tidak mengenakan seragam lengkap seperti di Jawa atau tempat lainnya. Mereka mengenakan seragam putih dengan setelan celananya tanpa dasi, topi atau pun sepatu. Tetapi ini bukan halangan. Tenaga pendidik tidak akan memarahi apalagi mengusir siswanya yang demikian. Bagi para guru, kehadiran murid di sekolah dan mengikuti proses belajar sudah lebih dari cukup.

Saya menjadi tenaga pendidik bantu di SD YPPK St. Misael Bilogai, Kabupaten Intan Jaya selama beberapa minggu. Di sana saya bertemu siswa yang memiliki semangat belajar dan cita-cita tinggi. Hal ini sangat berbeda dengan yang saya ketahui dari beragam informasi yang bercerita sebaliknya. Yang saya saksikan justru Mereka rela mengorbankan banyak hal termasuk waktu main agar bisa ikut belajar bersama di kelompok belajar “Cartenz” yang dibentuk Tim KKN Unit PPA-01 2016. Lagi-lagi terharu mendengar keinginan mereka untuk mengetahui pengetahuan baru.

…. Kakak Viki saya suda sekolah (setelah saya lulus sekolah) saya lagi (akan pergi) ke Jawa, saya lagi (akan pergi) sekolah disana..” Kalimat tersebut merupakan potongan surat perpisahan dari salah satu murid kelas 2 SD YPPK St. Misael Bilogai. Keterbatasan imajinasi tentang dunia luar tidak membuat mereka surut. Semangat belajar dan rasa ingin tahu mereka tetap luar biasa.

Papua menyimpan ratusan bahkan ribuan semangat yang melekat pada siswa-siswi di sana. Jangan kita bunuh dengan stigma yang melekat dalam kehidupan sehari-hari kita tentang mereka. mendapatkan pendidikan adalah hak bersama, memiliki semangat adalah luar biasa.

#DPPUGM

#KKNPPMUGM2016